Komisi VIII Harapkan Kemensos Optimalkan RPTC
Anggota Komisi VIII DPR RI, Ingrid Kansil Palupi berharap Kementerian Sosial (Kemensos) mengoptimalkan dan memaksimalkan program Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) yang menjadi salah satu program andalan Kemensos untuk penanganan anak korban kekerasan dan pelecehan seksual.
“Saat ini saya melihat belum ada upaya yang maksimal dari Kementerian sosial terhadap penyembuhan anak yang menjadi korban kekerasan dan pelecehan seksual. Di dapil saya sendiri, Sukabumi ada anak yang menjadi korban pelecehan seksual orang dewasa dan ia terlihat tertekan dan depresi. Bahkan tidak ada juga yang menjadi gila. Hal ini sangat menyedihkan, karena masa depan anak-anak itu masih sangat panjang dan jauh. Dia tetap harus berhadapan dengan masyarakat,” jelas Ingrid dalam raker tersebut Senin (16/12)
Ditambahkannya, penanganan korban kekerasan dan pelecehan seksual itu memang lebih menjadi domain Kementerian Negara pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, serta KPAI (komisi perlindungan anak Indonesia). Namun kedua instansi dan lembaga Negara tersebut memiliki keterbatasan anggaran dan wewenang, sementara Kemensos memiliki program yang serupa. Maka seharusnya Kemensos bisa memaksimalkan program rumah perlindungan trauma center tersebut.
“Saya berharap adanya kordinasi antara Kemeneg PP & PA yang memang secara wewenang memang mengkordinasi saja, dengan Kemensos yang lebih bisa melakukan action secara langsung di masyarakat untuk memaksimalkan dan mengoptimalkan program tersebut,” ungkapnya.
Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan program tersebut adalah bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta yang memiliki fakultas psikologi. Dari kerjasama tersebut akan tercipta pendampingan bagi korban kekerasan dan pelecehan seksual terutama anak-anak. Dengan langkah tersebut,sedikit demi sedikit korban tetap dapat berinteraksi dengan masyarakat, dan lebih jauh lagi dapat melanjutkan cita-cita dan masa depannya sebagai generasi penerus bangsa. (Ayu)foto:wahyu/parle